Friday, May 20, 2011

Cakra Mayor, Minor dan Mini

Pengantar
Dalam bab sebelum kita sudah mendapat gambaran singkat tentang cakra-cakra. Pada bab ini  kita akan melihat lebih jauh dan menyeluruh   tentang apa itu cakra, jumlah cakra, cara kerja serta fungsinya dalam meningkatkan kesehatan tubuh fisik dan tubuh energi.
Sejak lahir manusia telah dikarunia oleh Tuhan 365 titik sumber energi atau dikenal dengan cakra. Cakra-cakra itu seperti bola energi berputar yang mempunyai sifat berputar ke kanan dan ke kiri secara bergantian. Pada saat  berputar ke kanan, maka cakra-cakra tersebut menyerap energi alam semesta atau energi Ilahi melalui cakra mahkota dan pada saat berputar ke kiri maka cakra-cakra tersebut akan membentuk tubuh bioplasmik (tubuh energi) serta mengeluarkan energi negatif dan energi berpenyakit dalam tubuh seseorang.
Pada orang yang melatih secara khusus/awam, hanya sebagian kecil saja cakra-cakra itu  menghasilkan energi, menyebabkan kondisi tubuh bioplasmiknya antara 5 sampai dengan 20 cm di luar tubuh fisik bahkan ada yang menempel pada tubuh fisik. Kondisi seperti ini sangat rentan terhadap penyakit dan pengaruh negatif baik dari dalam maupun dari luar, karena wilayah pertahanannya atau jangkauan getaran-getaran gelombang elektromagnetiknya sangat sempit.
Selain cakra-cakra, Tuhan juga menganugerahkan kepada anda  sumber energi yang maha dahsyat sejak berumur tiga bulan di kandungan, berupa 3,5 gulungan, yaitu sumbu api yang dalam terminologi Yoga disebut Kundalini /Tummo atau juga disebut api dalam. Para pertapa atau para yogis berlatih dan berupaya untuk menghidupkan sumbu api ini, sebagai titik awal untuk mencapai pencerahan. Sayangnya membutuhkan waktu latihan yang amat sangat lama antara 10 sampai dengan 15 tahun.
Menghidupkan sumbu api ini membutuhkan getaran energi yang sangat tinggi, sehingga dengan bantuan seorang master (Kundalini nya sudah aktif) dapat melakukan shaktipat (pemindahan energi), dalam 30-40 menit Kundalini  ini dapat diaktifkan, sekali pun seorang awam. Dengan aktif dan menyalanya sumbu api/Kundalini  anda, maka secara terus menerus energi dari Kundalini  ini akan membersihkan baik jalur-jalur energi dan juga cakra-cakra anda.
Kualitas energi yang dihasilkan oleh cakra-cakra dan Kundalini  anda, akan membentuk tubuh energi (jiwa dan roh) semakin melebar keluar  dari tubuh fisik, yaitu  antara dua sampai dengan tiga meter yang dapat memancarkan gelombang energi elektromagnetik 40 sampai dengan 120 meter dari tutuh fisik yang membawa dampak sangat sehat pada tubuh fisik dan berdaya pada tubuh energi.


chartkundalinil.jpg

Dari 365 cakra-cakra dalam diri manusia dikelompokkan menjadi tiga  antara lain:

1. Cakra Mayor
           
Cakra Mayor, bergaris tengah 3-4 inci (6-8 cm) berfungsi  mengendalikan dan memberi energi kepada organ vital dan organ mayor tubuh fisik anda, seperti otak,   mata,  jantung, paru-paru, organ reproduksi dan sistem pencernaan, juga bangunan fisik seperti tulang belakang, kerangka tubuh dan sistem otot serta mempengaruhi sistem kerja kelenjar endokrin anda. Dalam tradisi Reiki ada tujuh cakra utama atau disebut cakra mayor, antara lain:

A.  Cakra Dasar
Cakra ini terletak di tulang belakang dengan fungsi  mengendalikan dan memberi energi serta memperkuat seluruh tubuh fisik yang tampak. Ia mengendalikan dan memberi energi pada otot dan sistem  kerangka, tulang punggung, produksi dan sifat darah yang dihasilkan, kelenjar adrenal, jaringan tubuh dan beberapa organ dalam, seperti usus dan usus besar. Pada tingkat tertentu cakra ini memberi energi serta mempengaruhi organ seks anda, mempengaruh panas tubuh, vitalitas umum, pertumbuhan tubuh anak-anak kecil.
Gangguan fungsi pada cakra  ini akan bermanifestsi radang sendi (arthritis), gangguan tulang punggung, gangguan pertumbuhan, vitalitas yang rendah, gangguan darah, kanker, leukemia, alergi dan lambatnya penyembuhan luka dan tulang. Cakra ini disebut juga cakra akar, seperti akar pada sebuah pohon. Orang yang dengan cakra dasar yang sangat aktif cenderung sehat dan kuat, sedangkan mereka yang mempunyai cakra dasar yang kurang aktif cenderung rapuh dan lemah, baik secara fisik maupun psikis. Warna aura yang dihasilkan berwarna merah.
Dalam tradisi India, cakra dasar disebut cakra mooladhara. Cakra ini bahkan dipercaya sebagai pintu gerbang Kundalini . Cakra mooladhara disebut juga sacrum bone atau tulang suci. Kalau anda lihat, tulang tersebut berbentuk kepala gajah. Orang India memakai dewa Ganesha sebagai dewa penjaga cakra mooladhara atau penetralisir kekuatan jahat.
Cakra ini berhubungan dengan keseimbangan jalur ida dan pingala. Orang India juga percaya apabila cakra ini kotor dapat membuat seseorang dilanda keinginan untuk selalu melakukan bunuh diri. Cakra mooladhara ini juga berhubungan dengan aliran darah di tubuh. Apabila anda sering masuk angin dapat dipastikan cakra mooladhara  terganggu.

B.  Cakra Seks
Terletak di tulang kemaluan. Fungsi utamanya adalah memelihara organ  reproduksi  seperti kelenjar gonad (yang menghasilkan sperma) pada laki-laki, kelenjar ovarium (penghasil sel telur atau indung telur) pada perempuan, kemudian juga memelihara kelenjar prostat pada laki-laki. Selain itu, cakra seks ini  juga memelihara saluran kencing.  Gangguan fungsi pada akra seks akan bermanifestasi sebagai penyakit yang berhubungan dengan seks. Cakra ajna, cakra tenggorokan dan cakra dasar juga mempunyai  pengaruh yang kuat pada cakra seks. Warna aura  yang dihasilkannya berwarna orange atau merah bata.
Gangguan pada alat reproduksi, misalnya sperma tidak cukup banyak atau mengalami masalah, boleh jadi pada awalnya memang ada gangguan pada cakra seks. Tetapi ada juga kerusakan-kerusakan sperma yang bersifat permanen, karena ada toksoplasma dalam sperma yang disebabkan virus. Gangguan seperti ini sulit untuk diterapi selama  toksonya masih  ada di dalam sperma itu. Karena itu harus dilakukan pengobatan medis, tidak hanya  terapi. Biasanya kalau tokso itu sudah  berada dalam sperma, maka dia sudah merusak sistem kerja sperma.
Kerusakan fisik lain di cakra seks juga termasuk pembesaran kelenjar prostat pada laki-laki, sementara pada perempuan bisa tumor atau kista, pendarahan pada waktu haid, atau gangguan pada sistem reproduksi, atau bisa juga ada infeksi pada saluran kencing.
Dalam praktek yang pernah kami  laku di lapangan, masalah prostat bisa diatasi dengan terapi Reiki selama tiga bulan. Tetapi itu belum dioperasi. Sedangkan untuk mereka yang sudah pasang kateter, terapinya membutuhkan waktu 6 hingga 9 bulan. Kateter bisa dilepas kembali, setelah kelenjar prostatnya sudah bekerja normal kembali. Dengan diterapi di cakra seks, fungsi cakra ini kembali aktif, dengan menormalkan kembali sistem kerja  organ-organ tubuh yang menjadi tanggung jawabnya. 
    
C. Cakra Solar Plexus
Ada dua  cakra solar plexus yang terletak tiga jari di bawah  ulu hati (daerah cekungan di antara  tulang rusuk) yang disebut cakra solar plexus depan dan cakra solar plexus belakang yang terletak di bagian belakang solar plexus. Kedua cakra  ini mengendalikan dan memberi energi pada diafragma, pankreas, hati, lambung, dan sampai batas tertentu memberikan energi pada usus besar, usus halus, usus buntu, paru-paru, jantung, dan bagian tubuh lainnya. Cakra ini juga mempengaruhi kualitas darah karena ia mengendalikan dan memberi energi pada hati yang bertugas  menghilangkan racun dan darah.
Cakra solar plexus merupakan tempat pemerosesan energi. Energi halus dari cakra yang lebih rendah dan yang lebih tinggi mengalir  melaluinya. Gangguan fungsi pada cakra ini akan bermanisfestasi sebagai penyakit diabetes mellitus, tukak lambung, penyakit  jantung, dan penyakit-penyakit  lainnya yang berhubungan dengan organ-organ tersebut. Warna aura  yang dihasilkannya berwarna kuning.
Gangguan-gangguan penyakit seperti mag yang menahun dan gangguan pada hati seperti hepatitis, bisa diatasi dengan melakukan terapi di cakra solar plexus. Saat ini ada penemuan baru di dunia medis, bahwa orang yang mengalami mag yang  menahun, ternyata ditemukan tumor dan bahkan kanker di lambungnya. Munculnya tumor itu karena ada bakteri yang hidup dalam lambung. Padahal secara umum dipercaya bahwa bakteri tidak bisa hidup dan bertahan dalam lambung karena sangat asam.
            Bakteri ini sebetulnya tidak membahayakan lambung. Justru yang membahaykan lambung adalah sistem pertahanan tubuh kita yang disebut sel-T (Timus Cell). Sel-T berfungsi untuk menjaga pertahanan dalam tubuh, sehingga begitu ada musuh dia langsung melakukan penyerangan untuk mencegah terjadinya infeksi. Sel-T mendeteksi ada bakteri di dalam lambung, begitu  dilihat langsung diserang, karena dianggap sebagai musuh. Padahal bakteri ini sesungguhnya tidak berbahaya untuk lambung. Penyerangan yang terus dilakukan menyebabkan terjadinya iritasi pada dinding lambung,  sehingga lama kelamaan dinding lambung menjadi rusak.
            Tetapi iritasi lambung bisa juga disebabkan karena banyak makanan yang masuk ke lambung, mulai dari zat pewarna hingga makanan yang beracun. Makanan yang beracun itu merangsang tumbuhnya tumor  dalam lambung. Tumor itu kemudian berkembang menjadi kanker.
            Terkait dengan munculnya fenomena mag yang menahun, maka teknik pengobatan dengan memberikan obat antibiotik kepada penderita. Antibiotik ini berfungsi untuk membunuh bakteri yang bertahan hidup dalam lambung. Kalau bakteri itu tidak ada maka sel-T yang bertugas menjaga mekanisme pertahanan tubuh kembali bekerja normal. Dengan terapi Reiki, maka sel-T  itu tidak salah dalam melakukan  deteksi.
Pengalaman kami dalam melakukan terapi di beberapa tempat, pasien yang sering mengeluh sakit mag, asma, lever dan alergi, bisa disembuhkan dengan  terapi di cakra solar plexus. Tujuan terapi sebenarnya untuk mengaktifkan cakra, sehingga dengan demikian  cakra solar plexus dalam menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu menjamin semua organ tubuh yang menjadi tanggung jawabnya kembali bekerja normal dan tidak  mengganggu sistem kerja yang lain. Pemulihan itu terjadi karena adanya aliran energi Ilahi melalui solar  plexus kepada bagian tubuh yang sakit.

D. Cakra Jantung
Cakra jantung  ada dua,  yaitu cakra jantung depan dan cakra jantung belakang yang saling berhubungan. Di depan terletak di bagian depan dada dan tepat di depan jantung. Bertugas untuk mengendalikan dan memberikan energi pada jantung, kelenjar timus, dan sistem peredaran darah. Kelenjar timus mempunyai tugas untuk memelihara paru-paru, jantung secara fisik,  saluran arteri dan saluran vena. Saluran arteri membawa darah bersih dari jantung kemudian di bawa ke seluruh tubuh. Sementara saluran vena adalah untuk  membawa darah kotor dari seluruh tubuh ke jantung dan paru-paru, untuk dibuang dari  hasil karbondioksida.  Itu akan dibuang melalui pernapasan. Lalu kemudian mendapatkan oksigen baru melalui pernapasan dan kemudian disimpan di dalam darah. Lalu unsur besi yang menangkap melakukan oksidasi terhadap oksigen tersebut. Unsur besi inilah yang mengikat oksigen kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk melakukan proses pembakaran  supaya sel-sel dalam tubuh mendapatkan energi. Itulah fungsi dari Cakra Jantung. Cakra jantung ini menjamin jantung fisik sehat dan saluran darah dapat berfungsi  dengan baik.
Gangguan fungsi pada cakra jantung depan akan bermanifestasi sebagai penyakit jantung dan penyakit pada sistem peredaran darah. Cakra solar plexus sangat peka    terhadap emosi, tegangan  mental dan stres, mempunyai pengaruh yang kuat pada jantung fisik dan cakra jantung depan. Gangguan pada cakra solar plexus dapat menyebabkan cakra jantung depan terganggu dan bermanifestasi sebagai gangguan jantung fisik anda. Cakra solar plexus berhubungan dengan cakra jantung depan melalui saluran bioplasmik/nadis yang besar dan sampai batas tertentu cakra jantung depan diberi energi oleh cakra solar plexus depan.
Cakra jantung belakang terletak di bagian belakang jantung anda yang bertugas untuk mengendalikan dan memberikan energi kepada paru-paru dan pada tingkat yang lebih rendah juga jantung anda serta kelenjar timus. Gangguan fungsi pada cakra jantung belakang akan bermanifestasi sebagai penyakit paru-paru seperti asma, tuberculosis (TBC), pneumonia (radang paru-paru) dan lainnya sebagainya. Dengan dilakukan terapi tiap hari cakra jantung memperbaiki sistem kerja jantung dan sistem kerja dari peredaran darah. Begitu ada masalah, maka cakra ini  langsung memperbaiki masalah itu. Warna aura yang dihasilkannya berwarna hijau dan merah  muda.
Dalam tradisi India cakra jantung disebut juga cakra anahatta. Cakra ini dipercaya sebagai singasana roh di tubuh kita. Maksudnya dari tempat inilah Kundalini  menyembur dengan derasnya. Manusia zaman dahulu rata-rata Kundalini nya naik sebatas cakra jantung. Sedangkan manusia yang paling top dimasa itu Kundalini nya hanya menyembur sebatas cakra ajna. Tidak jelas dari mana tolok ukurnya.
Sementara orang Cina percaya cakra jantung merupakan titik tengah tubuh. Apabila diibaratkan sebuah rumah, titik pertemuan dua garis diagonalnya adalah cakra jantung. Cakra ini juga  disebut pusat energi chi. Apabila suplai energi chi terjaga dan bukan tertimbun, tubuh kita akan menjadi sehat.

E. Cakra Tenggorakan
Cakra tenggorokan terletak tepat di bagian tengah tenggorak yang bertugas untuk mengendalikan dan memberikan energi kepada tenggorok, pita suara, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, sistem metabolime tubuh, dan sistem getah bening. Sistem getah bening berguna untuk mengeluarkan bakteri dan partikel asing lainnya dari jaringan, serta menjaga keseimbangan cairan dan protein dalam jaringan dan darah. Kelenjar getah bening berperan melindungi tubuh terhadap infeksi karena adanya sel darah putih yang disebut limfosit.
Kurang aktifnya cakra tenggorokan dapat menyebabkan penyakit yang berkaitan dengan   tenggorok, seperti asma, sakit tenggorok, gondok, kanker pita suara yang sangat sulit untuk disembuhkan. Tetapi dengan aktifnya cakra tenggorakan ini, maka dia bisa memelihara sehingga semua organ-organ tubuh yang menjadi tanggungjawabnya bekerja dengan baik.Warna aura yang dihasilkannya berwarna biru.
Kelenjar tiroid yang ada di cakra ini berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroksin, yaitu hormon yang berfungsi memberikan efek panas pada tubuh dan mengatur sistem metabolisme tubuh.  Kalau kelenjar tiroid ini tidak menghasilkan hormon tiroksin, orang itu mengalami kedinginan terus sehingga harus memakai baju panas, tapi tidak berkeringat. Untuk itu diperlukan unsur mineral yodium. Tetapi kalau kelenjar itu tidak aktif karena  tidak ada suplai energi, unsur yodium tidak dapat diubah menjadi hormon tiroksin.
Selain itu, kelenjar tiroid juga mengatur sistem kerja getah bening. Getah bening memiliki bentuk seperti cairan yang berfungsi untuk  mempertahankan tubuh dan cairan itu berada di seluruh tubuh. Cairan ini berfungsi untuk membunuh kuman. Infeksi pada kaki  yang luka biasanya disebabkan karena bakteri.  Cairan getah bening dapat membunuh bakteri itu.
Tetapi dalam kasus tertentu kelenjar getah bening mengalami pembengkakan pada saat ia melakukan proses pertahanan diri. Pembengkakan itu dapat menyebabkan munculnya tumor atau kanker di getah bening. Penyakit itu disebabkan karena ada infeksi dalam tubuh. Dalam dunia kedokteran infeksi dalam tubuh ini masih dianggap  misteri. Karena itu, tumor atau kanker getah bening  dianggap sebagai penyakit  yang sangat sulit untuk disembuhkan. Tetapi dengan diaktifkannya cakra tenggorakan, dijamin kelenjar getah bening dapat bekerja dengan baik. 
Sementara kelenjar paratiroid atau sering disebut sebagai anak gondok, berfungsi untuk mengatur keseimbangan kalsium, vitamin D3, dan kalium.  Kalsium berfungsi sebagai listrik dalam tubuh. Kalau listrik dalam tubuh lemah, maka gejala yang akan terjadi adalah   sering kejang pada otot. Di sisi lain kalau kalsium kurang, maka kekurangan itu diambil dari kalsium di tulang, sehingga mengakibatkan tubuh mengalami ketidakseimbangan.
Kalium berfungsi untuk memelihara jantung. Kekurangan kalium membuat jantung terus berdebar. Sementara vitaman D3  berhubungan dengan kepadatan tulang. 
Setiap hari tubuh fisik mengalami ketidakseimbangan karena tekanan pekerjaan atau stres. Kalau tidak ditangani dengan segera, maka dalam waktu yang tidak lama tugas kelenjar paratiroid yang mengatur keseimbangan sistem kerja tubuh menjadi tidak berfungsi. Tetapi dengan adanya terapi Reiki yang dilakukan di cakra tenggorakan setiap hari, maka tubuh akan mengalami keseimbangan kembali, sehingga terjadi pemulihan.

F. Cakra Ajna
Cakra ajna berada  diantara alis mata anda, bertugas untuk mengendalikan dan memberikan energi kepada kelenjar hipofisi, kelenjar endokrin, dan sampai batas tertentu  memberikan energi pada otak. Cakra ini juga disebut sebagai cakra master/cakra utama karena ia mengatur dan mengendalikan cakra-cakra mayor  lainnya, serta kelenjar endokrin dan organ-organ vital yang terkait. Cakra ini juga memelihara mata, hidung, telinga, otak kecil, dan juga kelenjar pituitari atau pituitary gland[1]. Kelanjar pituitari ini disebut master gland  karena  mengatur  sistem kerja dari seluruh kelenjar tubuh yang lain.
Cakra ajna ini tembus depan belakang dan  bersifat horizontal. Begitu disalurkan energi, maka cakra ini langsung aktif dan memperbaiki bagian-bagian tubuh yang sakit, baik yang bersifat akut maupun yang bersifat kronis, sehingga  dalam waktu tertentu akan mengalami  pemulihan. Pemulihan itu terjadi, karena prinsip kerjanya memperbaiki sistem. Saat sistem diperbaiki, secara otomatis pada saat yang sama rasa hilang. Gangguan pada cakra ini akan bermanifestasi sebagai penyakit yang berkaitan pada kelenjar endokrin, seperti, gondok, diabetes mellitus, dan sebagainya. Pemberian energi pada cakra ini menyebaban seluruh tubuh diberi energi. Warna aura  yang dihasilkannya berwarna ungu.
Dalam tradisi Yoga,  cakra ini ditempatkan dalam kaitan dengan daya  pikir. Para yogis percaya cakra ini  merupakan tempat memandang sesuatu masalah. Inilah tempat suatu angan-angan/imajinasi dapat mewujud dalam kenyataan. Karena itu, dalam berpikir pada yogis berhati-hati karena apabila cakra ajna/agni sudah benar-benar kuat, maka apa yang dipikirkan bisa menjelma menjadi kenyataan.
Inilah cakra tempat terjadinya proses pengendalian pikiran melalui hipnosis. Yang paling merasuk kedalam cakra ini adalah dokrin yang berhubungan dengan bawah sadar/otak kecil manusia. Otak kecil dibagi menjadi dua. Otak kecil kanan dan otak kecil kiri. Banyak yang percaya otak kecil ini otak primitif, otak peninggalan zaman prasejarah sebelum otak besar berkembang. Bahkan otak kecil ini berhubungan dengan kesadaran universal. Perlu diingat otak kecil kanan berhubungan dengan hal-hal yang positif sedangkan otak kecil kiri cendrung bersifat negatif alias merusak. Dinilah pada master berhati-hati menaikkan atau memberi energi Kundalini  pada cakra ajna  jika energi tidak seimbang atau menumpuk di otak kecil kiri akan membawa orang tersebut ke arah kiri (bisa mencelakai sesama, merusak keseimbangan energi alam sekitarnya).
Jika anda sering bermeditasi dan berlatih dengan cakra ajna, maka emosi-emosi dari masa lalu akan dikeluarkan. Kadang bahagia, kadang sedih bercampur baur. Malah orang yang berbakat bisa melihat kejadian-kejadian masa lalu secara visual seperti sedang menonton televisi jika cakra ajna sudah kuat.
Di cakra ini jalur energi  yaitu jalur ida dan jalur pingala, yakni jalur yang mengatur pengalir energi panas dan dingin, mengalami persilangan.  Energi dari kanan mengalir ke kiri, sementara yang dari kiri ke kanan. Nah, di situlah  letak persilangan. Karena itu, kalau anda ingin melatih pewaskitaan (mata ketiga), maka anda bisa melihat gelombang energi. Tetapi pewaskitaan sebetulnya tidak terlalu penting, sebab itu adalah sebuah proses alami saja. Kenapa? Karena setelah anda melihat sesuatu, maka pertanyaan berikutnya apa yang anda inginkan dari penglihatan itu, apakah hanya sekedar melihat? Kalau anda melihat sesuatu, maka reaksi yang muncul adalah rasa senang atau rasa takut. Anda pasti merasa senang kalau melihat Tuhan atau para malaikat. Pada saat anda melihat malaikat, melihat Tuhan, maka anda  senang. Tetapi kalau melihat setan atau melihat muka orang yang rusak dan hancur secara energi, maka pertanyaan adalah apakah anda  senang untuk melihatnya. Jadi itu semua berproses secara alami, karena semua ada dalam diri anda.  Pada saat tertentu atau pada saat yang tepat penglihatan itu bermanfaat, tetapi kalau belum bermanfaat, maka biarkan saja. Namun, yang paling penting waskita bagi anda adalah sejauhmana waskita itu berguna untuk memberi solusi dalam kehidupan anda,  baik secara fisik maupun secara non fisik.

G. Cakra Mahkota
Cakra ini terletak di puncak kepala di tengah ubun-ubun. Cakra ini berfungsi mengendalikan dan memberikan energi kepada kelenjar pineal, otak dan seluruh kepala. Di cakra  inilah tempat masuknya jalur antakarana yang mengalirkan energi ilahi.   Energi yang mengalir melalui cakra ini bersifat desinfectan, sebagai pintu masuknya energi ilahi. Warna aura yang dihasilkannya berwarna putih elektrik, lembayung dan sampai tingkat yang sempurna berwarna emas.
Dalam tradisi India cakra mahkota disebut  cakra sahasrara. Nabi dan orang suci adalah orang-orang yang cakra sahasrara telah terbuka lebar, sehingga membuat mereka menjadi manusia yang telah maju pada zamannya. Pola berpikir mereka modern. Mereka memandang sangat jauh ke depan. Inilah efek dari terbukanya cakra sahasrara. Mereka dianggap “orang-orang aneh” karena kerangka berpikir mereka melampui zaman ketika mereka hidup. Mereka sering dianggap menyalahi pakem yang saat itu sedang berlaku. Lebih ekstrim lagi kadang-kadang mereka dibunuh karena pengetahuannya.
Ketika cakra sahasrara terbuka lebar, masuklah pengetahuan langit ke otak manusia. Ilmu pengetahuan langit ini kadang-kadang berada di otak manusia yang belum tertransformasikan atau belum terpicu energi dengan bagus. Sehingga ilmu tersebut tidak bisa diterima. Akibatnya ilmu pengetahuan ini hanya dianggap sebagai imajinasi yang mengada-ada atau dianggap sebagai bualan belaka. Seorang master menstransfer ilmu langit akan diterima berbeda dari masing-masing individu.
Dengan terbukanya cakra sahasrara, semua cakra di tubuh akan ikut aktif asalkan jalur energi cakra - cakra bersih. Semua atribut keilahian terdapat di cakra sahasrara. Pantas apabila cakra sahasrara mendapat julukan The Mother Of Cakra. Cakra ini dalam tradisi India  lebih dikenal sebagai bagian dari tiga serangkai cakra yaitu sahasrara, anahatta (cakra jantung), dan swadisthan (cakra seks). Jika salah satu dari ketiga cakra itu aktif yang lainnya ikut aktif.
Gangguan pasokan energi pada cakra mahkota akan  bermanifestasi sebagai penyakit yang berkaitan dengan kelenjar  pineal dan otak dan  berdampak sebagai penyakit fisik maupun psikologis. Ketika kelenjar pineal tidak aktif, anda akan mengalami sulit tidur yang mengakibatkan insomnia. Kelenjar pineal berada di tengah-tangah otak dan besarnya seperti kacang hijau. Kelenjar ini akan aktif bekerja setelah mendapatkan pasokan energi ilahi yang mengalir lewat cakra mankota.
Kelenjar pineal berfungsi  untuk menghasilkan hormon  melatonin. Hormon ini berfungsi sebagai obat bius alami, supaya otak bisa istirahat setelah sepanjang hari aktif bekerja. Saat otak dibius oleh hormon ini maka anda akan tidur pulas. Saat  hormon ini tidak ada maka otak anda dipacu untuk terus bekerja sehingga mengakibatkan kesulitan tidur. Kalau hormon melatonin ini diibaratkan dengan mesin, maka dia adalah mesin yang bekerja secara otomatis, dalam pengertian kalau dia bekerja maka secara otomatis anda langsung tidak sadar diri alias tidur pulas.
Kelenjar pineal ini juga mempunyai tugas yang sangat penting, yaitu mengatur seluruh sistem kerja otak. Gangguan sistem syaraf di otak dapat menyebabkan orang menjadi gila.  Gangguan itu muncul karena tidak ada energi yang memperbaiki dan memelihara sistem kerja otak.
            Di otak juga terdapat jaringan-jaringan listrik yang bekerja secara otomatis. Gangguan pada jaringan listrik berdampak pada penyakit ayan. Tetapi dengan aktifnya kelenjar pineal setelah mendapat pasokan energi yang cukup di cakra mahkota, maka  lompatan-lompatan listrik yang tidak normal  dihilangkan, sehingga gangguan seperti penyakit ayan, sakit kepala, dan tidak bisa tidur bisa diatasi.

2. Cakra Mayor Lainnya

            Dalam metode penyembuhan prana, cakra mayor tidak hanya tujuh, tetapi berjumlah sebelas. Cakra pusar, cakra meng mein, cakra limpa, dan cakra dahi masuk dalam kategori cakra mayor.

A. Cakra Pusar
Cakra pusar dimasukkan sebagai salah satu satu cakra utama, karena cakra ini ini juga mempunyai fungsi untuk memelihara organ vital dalam tubuh. Cakra pusar disebut juga cakra tantien atau pusat tenaga dalam.   Orang yang belajar tenaga dalam, sumber energinya ada di cakra pusar (tantien). Cakra pusar berfungsi untuk memelihara ginjal kiri dan ginjal kanan. Letak ginjal berada dibawah tulang belakang yang menggantung.  Dari dua ginjal ini ada saluran kencing yang tugas  untuk melakukan penyaringan. Setelah disaring, bagian yang kotor dibuang lewat air kencing. Pembuangan itu ditampung di kantung kemih. Saluran kencing ini juga biasa mengalami infeksi. Infeksi itu bisa menimbulkan masalah pada ginjal. Kotoran yang seharusnya dibuang lewat saluran kencing  kembali lagi ke ginjal, sehingga ditemukan batu di ginjal.
            Tujuan terapi di cakra pusar sesungguhnya mengaktifkan kembali cakra ini, sehingga dia dapat menjalankan fungsinya dengan baik untuk menjamin organ-organ tubuh yang menjadi bagian tanggung jawabnya bekerja normal kembali. Kalau sudah aktif, maka gelombang energi Ilahi dengan cepat memperbaiki bagian tubuh yang sakit atau rusak.
            Dalam tradisi yang sudah hidup bertahun-tahun di India dan Tibet, cakra pusar disebut dengan cakra nabhi. Cakra nabhi berhubungan dengan emosi dan dipercaya sebagai tempat guru sejati. Cakra nabhi menjadi titik tengah void. Void bukanlah cakra tetapi ruang kosong antara cakra solar plexus dan cakra tantien.  Void terjadi ketika seorang manusia masih berada di dalam kandungan. Suplai makanan dari ibu kita melalui tali pusar telah mengakibatkan terciptanya ruang kosong tersebut. Apabila kita melihat secara waskita, akan terlihat jalur sushumna terputus di void. Ini terjadi karena void belum dipenuhi energi Illahi atau energi Kundalini . Karena itu, bagi seorang praktisi Reiki jangan banyak berharap Kundalini  akan naik sampai ke cakra mahkota atau nirwana jika void ini belum dipenuhi oleh energi Ilahi.

B. Cakra Meng mein
Cakra ini terletak dibelakang pusar. Ia berfungsi sebagai ‘terminal pompa’ dalam tulang punggung yang bertanggung jawab memberikan energi-energi halus yang berasal dari cakra dasar ke atas. Ia mengendalikan dan memberikan energi pada kedua ginjal dan kelenjar andrenal. Ia juga mengendalikan tekanan darah.

C. Cakra Limpa
Cakra limpa depan terletak dibagian kiri perut antara cakra solar plexus dan cakra pusar. Tempatnya dibagian tengah rusuk dasar kiri dan merupakan tempat masuk utama prana udara atau butir-butir vitalitas udara. Ia memberikan energi kepada cakra-cakra mayor dan ke seluruh tubuh dengan mendistribusikan energi  yang sudah dicerna. Cakra limpa belakang terletak dibelakang cakra depan dan keduanya mempunyai fungsi yang sama.

D. Cakra Dahi
Cakra ini terletak ditengah-tengah dahi. Ia mengendalikan dan memberikan energi pada kelenjar pineal serta sistem saraf. Tidak berfungsinya cakra dahi cenderung menyebabkan penyakit hilang ingatan, kelumpuhan, dan sakit ayan. Pemberian energi pada cakra ini seperti juga pada cakra mahkota yang menyebabkan seluruh tubuh dialiri energi.

3. Cakra Minor

Cakra minor bergaris tengah 1-2 inci (2-4 cm). Perbedaan cakra ini dengan cakra mayor tidak hanya menyangkut lebar garis tengah, tetapi juga dilihat dari sisi fungsinya. Kalau cakra mayor berfungsi untuk memelihara organ-organ tubuh  yang sangat vital. Sementara cakra minor berfungsi untuk memelihara organ tubuh yang tidak vital tetapi penting. Misalnya persambungan antar tulang, seperti tulang siku, tulang lutut, tulang panggul, ketiak, dan telapak tangan. Kalau lutut, misalnya sakit tentu  tidak akan menyebabkan kematian, namun tetap penting untuk menjaga keseimbangan tubuh. Cakra minor ini  menjamin organ-organ yang  khusus tadi berjalan dengan  baik, misalnya tercegahnya adanya  pengapuran, atau tercegahnya ada reumatik. Sementara kalau cakra minor ini tidak aktif, maka proses penurunan tadi akan berjalan dengan cepat.  
            Semua cakra tadi bekerja dan mempunyai hubungan kerja dengan cakra-cakra mayor. Semua cakra itu berputar dan menyalurkan energi melalui jalur meridian dan jalur nadis. Misalnya hati disebut meridian primer  atau meridian hati, median jantung, meridian ginjal, meridian paru-paru, dan semuanya berhubungan dengan cakra-cakra mayor. Nah, begitu mereka bekerja, maka mereka menyalurkan energi, dan melalui jalur meridian inilah energi  menembus masuk ke organ-organ yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Cakra Mini

            Cakra mini bergaris tengah kurang dari 1 inci (1-2 cm). Cakra ini  berada di seluruh paparan tubuh, fungsi   mengendalikan dan memberi energi pada organ/bagian tubuh yang tidak terlalu penting. Cakra-cakra ini bekerja dan menyalurkan energi melalui jalur-jalur kecil, yang disebut dengan jalur-jalur nadis. Semua cakra ini berhubungan dengan cakra mayor dan minor. Hubungan itu terjalin karena semua cakra terkoneksi dengan jalur sushumna yang terletak di tulang belakang.

5. Keseimbangan  Cakra-Cakra

            Secara prinsip sistem kerja energi pada semua cakra  berhubungan satu sama lain melalui jalur meridian dan juga jalur nadis. Ada 72.000 jalur nadis dalam diri manusia. Jalur meridian adalah jalur yang menghubungan cakra mayor dengan organ-organ vital. Sementara jalur nadis adalah jalur yang menghubungkan antara cakra yang satu dengan cakra yang lain. Jadi semua cakra itu, selain bekerja untuk dirinya sendiri dengan mengalirkan energi ke bagian organ-organ tubuh yang menjadi tanggung jawabnya, tetapi cakra-cakra itu juga berhubungan dengan sistem kerja cakra yang lain.
            Secara energi setiap cakra  menghasilkan gelombang energi dan membentuk karakteristik panjang gelombang. Misalnya cakra dasar, gelombang energi yang dominan yang dihasilkannya berwarna merah.  Sedangkan cakra mahkota, gelombang energi yang dihasilkannya berwarna putih atau ungu. Setiap warna itu ada panjang gelombangnya. Berdasarkan ilmu psikologi panjang gelombang membentuk karakterisrik-karateristik dan   menghasilkan warna tertentu. Dari warna itu bisa dianalisis watak atau  karakter seseorang  dan kepribadian anda.
            Dalam terapi Reiki cakra-cakra perlu diseimbangkan, terutama antara cakra-cakra bagian atas dengan cakra-cakra bagian bawah. Cakra bagian atas lebih menarik anda  kepada hal-hal yang bersifat spiritual, sementara cakra bagian bawah lebih mengarahkan anda kepada  hal-hal yang bersifat material atau duniawi. Ketidakseimbangan antara cakra bagian atas dengan bagian bawah membuat anda menjadi terlalu spiritual atau terikat kepada hal-hal duniawi.
-  Cakra-cakra yang diseimbangkan antara lain:
-  Cakra Mahkota     dengan  Cakra Dasar
-  Cakra Tenggorokan dengan Cakra Seks
-  Cakra Solar Plexus    dengan Cakra Jantung
-  Cakra Ajna Depan dengan Ajna Belakang
            Penyeimbangan cakra dilakukan dengan mengikuti prinsip menyalurkan energi pada dua cakra yang mempunyai sifat berlawanan pada saat yang bersamaan. Misanya, kalau tangan kanan anda menyalurkan energi ke cakra mahkota, maka pada saat yang bersamaan tangan kiri  anda menyalurkan energi di cakra dasar. Namun, di sini tidak ada ketentuan tangan mana harus berada di cakra mana. Anda bisa melakukan secara acak, karena yang paling penting kedua tangan anda berada dalam posisi siap menyalur energi.
            Penyeimbangan yang pertama, cakra mahkota dengan cakra dasar. Cakra mahkota berhubungan dengan gelombang energi Ilahi yang berwarna ungu dan putih cemerlang.  Sementara cakra dasar ini berhubungan dengan gelombang  energi bumi yang berwarna merah. Warna ungu atau putih cemerlang bersifat spiritual. Sementara warna merah yang berasal dari bumi cenderung ke arah material. Supaya terjadi keseimbangan secara psikologis, misalnya orang tidak semata-mata berdoa saja atau semata-mata mencari harta saja, cakra mahkota dan cakra dasar dalam melakukan terapi mesti diseimbangkan. Dengan demikian terjadi penyeimbangan antara bakti kepada Tuhan dan karya di dunia nyata. Orang tidak melulu berdoa, tetapi  dia juga harus bekerja.
Kalau  cakra dasar atau hal-hal material terlalu dominan, maka orang tidak lagi begitu peduli dengan orang lain, yang penting dia sendiri untung. Sebaliknya  kalau cakra mahkota atau hal-hal spiritual orang terlalu dominan, maka orang merasa tidak terlalu membutuhkan hal-hal yang bersifat duniawi. Berdoa dirasakan sudah cukup. Tetapi begitu menghadapi masalah materi, maka dia mengalami tekanan hidup. Maka itu perlu diseimbangkan antara yang spiritual dengan yang material.
            Kedua, cakra tenggorakan dan cakra Seks. Cakra tenggorakan dikenal sebagai penciptaan tinggi (pusat kreativitas dan komunikasi) dan menghasilkan pola energi berwarna biru. Sementara cakra seks disebut sebagai penciptaan rendah  dengan pola energi berwarna berwarna orange.
            Secara psikologis, kata-kata bisa mempengaruhi seseorang untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu.  Pada sisi lain  kata-kata juga bisa membangkitkan sekaligus mematikan orang. Hal yang sama juga terjadi dalam proses penciptaan.  Dulu Tuhan menjadikan segala sesuatu dengan “Sabdanya-Nya atau Logos dalam bahasa Yunani. Menciptakan sesuatu dengan sabda disebut sebagai penciptaan tinggi.
            Sementara dilain pihak cakra seks juga  menciptakan sesuatu. Tetapi proses terjadinya sesuatu dilakukan lewat hubungan seks, maka disebut sebagai penciptaan rendah. Bila salah satu  dari kedua cakra ini lebih dominan, maka terjadi ketidakseimbangan dan tentu akan mempengaruhi perkembangan tubuh fisik. Dengan menyalurkan energi pada kedua cakra itu saat bersamaan, si praktisi mengalami keseimbangan.
            Ketiga, penyeimbangan antara cakra jantung dan solar pleksus. Cakra jantung ini berwarna hijau. Unsur yang dihasilkannya adalah gas. Sedangkan solar pleksus berwarna kuning dan unsur yang dihasilkannya adalah api. Cakra jantung lebih berhubugan dengan kehendak atau belaskasihan. Semuanya diarahkan untuk memberikan sesuatu kepada orang lain. Sementara cakra solar plexus lebih terarah kepada diri sendiri (ego)   atau kepada keserakahan. Semuanya diarahkan untuk diri sendiri, sementara orang lain tidak perlu diperhatikan. Bila salah satu cakra lebih dominan, maka tidak terjadi keseimbangan. Kegiatan menyalurkan energi kepada kedua cakra secara bersamaan tentu akan menghilang  dominasi salah satu cakra, sehingga hidup menjadi lebih seimbang.
Keempat, penyeimbangan cakra ajna depan dan belakang. Tidak ada dimensi  yang dihasilkan oleh cakra ajna. Cakra ajna  perlu diseimbangkan  karena cakra ini menjadi pusat pemikiran dan jiwa seseorang. Cakra ini sebagai master cakra karena berperan dalam mengatur  sistem sinkronisasi, sistem koordinasi atau sistem kerja cakra lain. Penyaluran energi kepada  cakra ajna sama dengan pemberian energi di seluruh cakra-cakra lainnya.


[1]Kelenjar pituitari adalah kelanjar endokrin, yang berbentuk bulat, yang berada hipotalamus, yang mengeluarkan hormone pertumbuhan,  hormon     adren  kortijotrof, hormon   perangsang tiroid, hormon perangsang folikiel