Sunday, May 15, 2011

Asal Usul Energi Rei

Pengantar

Semua benda planet di alam semesta ini bergerak mengelilingi porosnya, termasuk bumi. Mereka bergerak di orbitnya masing-masing. Tujuan  mereka bergerak, selain untuk menghindari saling tabrakan, tapi juga melepaskan energi kehidupan atau life force energy sehingga semua makluk yang ada di atasnya bertahan hidup. Lalu dari mana sumber energinya sehingga semua benda langit itu bergerak?  Masalah ini akan menjadi pokok ulasan dalam bab berikut ini.

 1. Penggerak Pertama
Dalam metode penyembuhan Reiki anda  mengakses  energi Ilahi, dan inilah yang membedakan Reiki dengan teknik-teknik penyembuhan yang lain, seperti prana, Yoga, Akupuntur  dan  tenaga dalam lainnya. Dalam teknik penyembuhan prana, energi yang diakses adalah energi alam semesta dengan mempergunakan warna-warna tertentu melalui pemberdayaan dari pusat-pusat energi atau simbol-simbol energi dalam diri anda yang disebut dengan cakra. Warna-warna itu kemudian digabungkan dan langsung disalurkan kepada bagian-bagian  tubuh yang membutuhkan.
Apa yang dimaksukkan dengan energi Ilahi? Untuk menjawab pertanyaan anda diajak untuk sejenak melihat alam semesta itu yang berada dalam sebuah tatanan yang tersistem dan terstruktur. Di alam semesta ini, anda  melihat benda-benda langit, seperti bintang, matahari, planet-planet, termasuk bumi. Dan bahkan di bumi sendiri ada makhluk hidup dan juga benda mati. Semua benda langit itu bergerak menurut pola yang teratur, begitu juga makhluk hidup tumbuh secara alami. Lalu dari mana sumber energinya yang memungkinkan semua benda itu bergerak? Sumbernya dari energi Tuhan sendiri atau dalam istilah Reiki disebut energi Ilahi atau energi Rei.
Energi Ilahi itulah yang memberikan kekuatan kepada benda-benda tersebut, sehingga benda-benda itu memiliki energi. Pertanyaan yang sederhana tetapi juga menantang untuk ditelusuri adalah bagaimana supaya benda-benda itu memiliki energi? Ilmu Reiki di sini sangat berutang budi kepada teori-teori fisika, terutama yang bertautan dengan pola gerak dan cara kerja energi. Anda bisa  mulai dengan eksplorasi yang lebih sederhana bagaimana  bumi memperoleh energi. Supaya bumi memiliki energi maka setiap hari  bumi bergerak atau berputar mengelilingi porosnya. Energi yang dilepaskan bumi bersifat positif dan negatif. Karena itu, di permukaan bumi terdapat dua jalur energi, yaitu jalur energi positif dan negatif. Pada pertemuan kedua jalur  energi itu, bumi melepaskan life force energy (energi kehidupan),   atau yang sering dikenal dalam istilah Reiki sebagai gelombang energi elektromagnetik. Gelombang energi inilah yang membuat semua makhluk hidup di permukaan bumi ini bisa memperoleh kehidupan, seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Tanpa life force energy ini, tidak ada kehidupan di  permukaan bumi.
Seperti bumi, benda-benda lain di alam semesta, misalnya, matahari, bintang dan bulan, planet-planet lain, juga bergerak dan  tidak ada yang diam. Selain bergerak atau berputar untuk dirinya sendiri, benda-benda itu juga bergerak bersama-sama mengelilingi pada sesuatu yang disebut sebagai pusat energi, misalnya galaksi andromeda. Semua  gugusan benda langit yang terkumpul dalam galaksi itu, bergerak bersama untuk membuat sebuah orbit. Saat mereka bergerak, maka mereka secara simultan melepaskan (memberi) dan menerima energi. Fenomena yang paling kasat dari kegiatan saling melepas dan menerima energi itu yaitu adanya pasang surut air laut, misalnya. Gejala itu disebabkan oleh adanya daya tarik bumi dan bulan. Kedua benda itu terus tergerak, dimana yang satu melepaskan energi sementara yang lain menerima energi, begitupun sebaliknya.
 Apa tujuan benda-benda  bergerak?  Dalam ilmu fisika anda mengetahui, bahwa selain untuk menghasilkan enegi, gerak juga berfungsi untuk mempertahankan posisi masing-masing benda, supaya mereka tetap berada pada orbit masing-masing sehingga tidak terjadi saling tabrakan. Dengan demikian ada sebuah harmonisasi gerakan dari dalam alam semesta. Pada saat alam semesta ini melepaskan dan memberi energi maka di alam semesta ini terbentuk gelombang-gelombang energi. Dalam bahasa  Jepang, gelombang-gelombang energi alam semesta ini disebut sebagai Reiki.
Tetapi benda-benda yang bergerak itu membutuhkan energi untuk  menggerakkan, misalnya mobil, walaupun memiliki mesin, namun mesin itu tidak bergerak kalau tidak ada bensin. Nah, bensin inilah sebagai sumber energi supaya mesin itu bergerak atau bekerja. Hal yang sama juga terjadi dalam alam semesta. Semua benda yang bergerak membutuhkan sumber energi, sehingga mereka juga menghasilkan energi. Dalam bahasa iman sumber energi itu disebut sebagai “Kuasa Tuhan”, atau gelombang energi Ilahi. Reiki juga menyebutkan gelombang energi Ilahi sebagai  “Kebijaksanaan Ilahi” (Higher Inteligence). Dalam bahasa Jepang Kebijaksanaan Ilahi disebut “Rei”.
Dalam terang Kebijaksanaan Ilahi itu, ada sebuah keyakinan bahwa pada proses penciptaan awal dalam alam semesta ini, semuanya kosong. Tidak ada makhluk hidup dan bahkan benda langit pun belum ada. Semua kita percaya akan hal itu. Tetapi kemudian anda melihat ada sejumlah benda yang membentang di hadapan anda, seperti matahari, bintang, bulan, planet, dan bumi. Ini adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan. Semuanya itu tidak mungkin terbentuk dengan sendirinya. Karena adanya faktanya itu, maka kita percaya adanya Tuhan.
Tetapi fakta itu terjadi melalui suatu proses yang sangat panjang hingga miliaran tahun. Anda tahu bahwa hampir semua agama berbicara juga tentang bagaimana proses alam semesta ini diciptakan. Anda juga  tahu dalam agama, bahwa Allah memulai dari dirinya sendiri, maka Dia tidak diciptakan, atau Dia tidak ada yang dijadikan atau menciptakan Dia. Karena itu, Allah kita sebut sebagai sumber dari segala sumber energi, yang menggerakkan semua benda ciptaan sehingga menghasilkan energi.
Setelah melewati proses yang panjang benda-benda itu mendapat bentuk fisik, seperti bumi, bintang, bulan, matahari, dan benda-benda alam semesta yang lainnya. Lalu bagaimana mekanisme terjadinya sehingga terbentuknya sebuah benda. Kalau benda-benda besar tadi direduksikan menjadi benda yang paling kecil, maka disebut  atom. Di dalam atom itu ada unsur neutron-neutron.  Lalu di dalam neutron itu ada proton dan elektron. Secara kasat mata tidak bisa dilihat, maka itu  berarti  kosong, tetapi sebetulnya ada.
            Lalu bagaimana proses terjadinya dari sesuatu yang tidak kelihatan menjadi kelihatan.  Neutron merupakan awal mula penciptaan ilahi. Sang Kekuatan tadi, yang sering disebut  sebagai sumber dari segala sumber energi, menggerakkan neutron. Kemudian  neutron itu melepaskan proton dan elektron. Proton dan elektron itu berbentuk sebuah energi yaitu energi positif dan energi negatif. Lalu proton dan elektron dari satu neutron berhubungan dengan neutron dari atom yang  lain. Yang sejenis mulai  bergabung dan  menjadi “suatu senyawa”. Begitu senyawa kimia terbentuk, maka mulailah terbentuk benda yang bisa dilihat.
            Menurut teori ilmu pengetahuan alam, terbentuknya sebuah benda membutuhkan waktu miliaran tahun. Alam semesta ini dibentuk dari “Nebula” atau debu-debu. Debu-debu itu saling  mengikat  satu sama lain sehingga menjadi benda tertentu berdasarkan senyawa-senyawa kimianya, misalnya unsur besi bergabung dengan unsur besi, unsur tanah bergabung dengan unsur tanah, dan unsur kapur bergabung dengan unsur kapur.  Begitulah terjadinya proses terbentuknya sebuah benda. Semua yang ada itu diciptakan oleh Sang Kekuatan atau Higher Power, yang mampu  menggerakkan sesuatu  yang kosong menjadi “sesuatu yang ada”.   Dalam ilmu Reiki, energi yang menggerakkan itu disebut sebagai “Rei”. Rei itu  berada di mana-mana  di seluruh alam semesta.

2. Mengakses Energi Ilahi
           
Lalu bagaimana Rei atau energi Ilahi bisa diakses untuk membuat orang menjadi sehat. Secara prinsip energi Ilahi sebagai sumber energi  ada di mana-mana di alam semesta, sehingga bisa diakses, baik oleh makhluk hidup maupun benda mati. Setiap manusia yang dapat mengakes energi itu secara leluasa akan  menjadi sehat. Nah, bagaimana proses itu berlangsung.
    Pada teknik penyembuhan  Reiki, manusia berhubungan dengan pusat-pusat energi yang  berada pada dirinya sendiri yang dikenal dengan nama cakra. Kata cakra berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “roda”. Cakra merupakan pintu keluar masuk energi yang berfungsi memompa energi kotor keluar dari tubuh fisik dan menggantikannya dengan energi baru yang bersih (Lihat Bab VI Cakra Mayor, Minor, dan Mini).
Dalam tubuh fisik ada sejumlah cakra yang mempunyai tugas pokok memelihara organ-organ tubuh. Karena itu, cakra-cakra harus di-attunement (penyelarasan) agar aktif untuk bekerja. Kalau cakra-cakra itu tidak aktif, maka tugasnya untuk memelihara organ–organ dalam tubuh fisik  menjadi tersendat sehingga menimbulkan sakit.
Cakra-cakra itu mempunyai prinsip kerja berputar ke kanan dan  berputar ke kiri. Pada saat berputar ke kiri  cakra-cakra itu membuang energi kotor atau negatif sekaligus melepaskan gelombang energi elektromagnetik. Sementara pada saat berputar ke kanan, cakra-cakra itu  menyerap energi dari alam semesta, yaitu gelombang energi Rei. Selanjutnya gelombang energi itu  disalurkan ke bagian tubuh yang menjadi tanggung jawab utamanya. Sentuhan gelombang energi Rei itulah yang  membuat  manusia selalu berada dalam keadaan sehat, baik fisik maupun psikis.

3. Teknik Penyembuhan  Lain
Dalam teknik penyembuhan Akupuntur  atau teknik pengobatan Cina, pusat-pusat energi itu disebut titik-titik Akupuntur  yang berjumlah 365 titik. Teknik ini menggunakan tusukan jarum. Tusukan itu merangsang titik Akupuntur  itu bergerak. Nah, pada saat titik itu bergerak dan  berputar, ia melepaskan gelombang energi elektromagnetik ke bagian tempat yang sakit. Semua metode pengobatan Akupuntur  itu mempunyai tujuan untuk menyeimbangkan energi Yin (Dingin) dan Yang (Panas) pada tempat yang sakit. Ketidakseimbangan energi Yin dan Yang mengakibatkan tubuh fisik anda  sakit.
 Secara prinsip setiap anggota tubuh di dalam tubuh fisik berhubungan dengan  pusat-pusat energi melalui jalur-jalur nadis dan jalur-jalur meridian. Pada saat cakra  atau titik Akupuntur   dirangsang maka dia  menghasilkan energi, dan kemudian energi yang dihasilkan itu disalurkan ke bagian tempat yang sakit melalui jalur nadis, yaitu jalur yang menghubungkan antara satu pusat energi dengan bagian tubuh yang lainnya.
Kalau dalam teknik Reiki penyembuhan yang terjadi bersifat holistik, sementara dalam metode Akupuntur  bersifat parsial karena berdasarkan kebutuhan. Misalnya, kalau anda menderita sakit kepala sebelah kanan, maka yang dicari adalah pusat-pusat energi yang berada di sebelah kanan itu yang berhubungan dengan bagian yang sakit tadi. Pusat energi itu kemudian ditusuk dengan  jarum. Begitu pusat energi itu ditusuk,  maka  titik Akupuntur  tadi mulai bekerja sehingga menghasilkan energi. Selanjutnya energi itu disalurkan ke bagian yang tubuh yang mengalami ketidakseimbangan  energi Yin dan Yang.
Secara prinsip energi itu bergerak mengikuti pola gerakan seperti benda yang berputar. Setiap benda yang berputar  - seperti bumi berputar mengelilingi porosnya - selalu melepaskan arus positif dan arus negatif. Arus positif dan negatif yang seimbang membuat tempat yang sakit dalam tubuh fisik memperoleh suplai energi yang menyeimbangkan kembali energi Yin (positif) dan Yang (negatif). Begitu terjadi keseimbangan, maka tubuh akan sehat kembali.
            Dalam teknik penyembuhan lain, seperti latihan meditasi, Yoga, pernapasan diperlukan latihan yang terus menerus. Tujuan  latihan adalah untuk mengaktifkan pusat-pusat energi yang disebut cakra. Pada teknik Yoga cakra yang harus diaktifkan dalam tubuh fisik sejumlah 365 cakra. Pengaktifannya membutuhkan latihan puluhan tahun, misalnya dengan latihan lekukan badan dan mengatur posisi badan sedemikian rupa. Tujuannya adalah merangsang cakra untuk bekerja. Tentu teknik itu membutuhkan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa. Tidak banyak  orang berhasil dalam melakukan teknik ini. Hanya mereka yang sungguh-sungguh tertarik dan sedikit berbakat, tapi juga  mempunyai keleluasaan waktu yang  sanggup menjalani latihan ini hingga mencapai hasil yang optimal.
            Sementara dalam metode meditasi, aktivitas yang dilakukan adalah berbakti kepada Tuhan. Dengan berbakti kepada Tuhan secara terus menerus, maka gelombang energi Ilahi  bisa diserap ke dalam tubuh dan kemudian mengaktifkan cakra-cakra. Tetapi metode ini juga membutuhkan waktu yang bertahun-tahun, diperlukan sebuah kedisiplinan dan konsentrasi yang tinggi. Namun ini juga tidak menegasikan bahwa dalam metode  penyembuhan lain kedisiplinan dan konsentrasi bukanlah sebuah keharusan. Karena itu, diperlukan pemahaman yang bijak dan cermat.

4. Attunement Reiki
            Dalam teknik penyembuhan Reiki, waktu yang  dibutuhkan untuk mengaktifkan pusat-pusat energi tidak perlu bertahun-tahun, tetapi hanya dalam tempo 15 hingga 30 menit.  Pengaktifan cakra-cakra dilakukan  oleh seorang Master kepada para praktisi atau para murid melalui attunement atau penyelarasan/inisiasi.  Setelah menerima  attunement Reiki dari tradisi mana pun, si praktisi  akan secara langsung berhubungan dengan energi Ilahi. Energi-energi  negatif akan dikeluarkan dari tubuh si praktisi, dan energi yang berada di sekeliling tubuhnya menjadi lebih tebal, kalau dilakukan latihan yang terus menerus. 
            Energi di sekeliling tubuh biasanya membentuk sebuah lapisan pelindung yang biasa disebut dengan aura. Dengan menebalnya lapisan pelindung itu, energi negatif atau pun penyakit akan lebih sulit untuk masuk ke  dalam tubuh si praktisi. Dengan demikian ia akan cenderung lebih sehat.
            Lalu bagaimana proses penyelarasan itu terjadi sehingga meningkatkan kesehatan praktisi Reiki? Secara prinsip, hidup manusia sejak kecil,  dipelihara oleh Tuhan melalui tiga prinsip utama yang ada pada dirinya, yaitu roh, jiwa dan badan.
            Badan dalam ilmu Reiki, disebut “tubuh fisik”, sedangkan jiwa sebut “tubuh eterik”. Sementara  “roh” adalah media yang menghubungkan energi Ilahi  (atau energi yang berasal dari Tuhan) dengan tubuh fisik dan tubuh jiwa. Roh itu berada di  luar tubuh, yaitu sekitar 25-30 cm di atas kepala kita. Dalam istilah Reiki, roh itu  disebut sebagai  Sing Chi atau Cakra Ilahi yang utama. Roh itu adalah milik Tuhan sendiri yang menaungi manusia.  Tetapi roh itu juga bisa disebut juga sebagai roh manusia, dengan tugas pokok  menghubungkan tubuh fisik dan tubuh eterik.
Antara roh, tubuh fisik dan jiwa  dihubungkan oleh sebuah jalur yang disebut jalur antakarana (tali spiritual). Sejak kecil semua orang memiliki jalur antakarana yang terletak di atas titik pusat kepala atau cakra mahkota. Ukuran antakarana  pada banyak orang hanya sehelai rambut. Tetapi setelah attument Reiki jalur antakarana langsung  membesar dan  menjadi beberapa kali lipat[1] .
Di jalur antakarana mengalir gelombang energi Ilahi yang diterima oleh roh manusia untuk kemudian disalurkan ke tubuh fisik melalui “Jalur Sushumna”, yaitu jalur yang terbentuk didalam tubuh fisik saat anda masih berada dalam kandungan yaitu pada usia dua hingga hingga tiga setengah bulan. Jalur Sushumna adalah jalur utama yang terdapat di  tengah-tengah tulang punggung antara ujung tulang ekor dan puncak kepala. Jalur itu  dibentuk oleh Tuhan melalui sebuah proses yang dilakukan oleh sebuah sumbu api. Dalam terminologi Yoga sumbu api itu disebut Kundalini /Tummo atau juga disebut api dalam. Para pertapa  atau para Yogis berlatih dan berupaya untuk menghidupkan sumbu api itu, sebagai titik awal untuk mencapai pencerahan. Sayangnya membutuhkan waktu latihan yang amat sangat lama antara 10 sampai dengan 15 tahun.
Menghidupkan sumbu api/Kundalini   ini membutuhkan getaran energi yang sangat tinggi, sehingga dengan bantuan seorang  Master (yang Kundalini nya sudah aktif) dapat melakukan shaktipat (pemindahan energi), dalam 30 – 40 menit Kundalini  seorang awam sekalipun dapat diaktifkan. Dengan aktif dan menyalanya sumbu api/Kundalini  anda, maka secara terus-menerus energi dari Kundalini  itu akan membersihkan baik jalur-jalur energi dan juga cakra-cakra anda.
            Sumbu api/Kundalini   yang  diberikan oleh Tuhan masuk dalam tubuh anda dengan cara yang unik. Sejak masih kandungan, sumbu api/Kundalini  membuat jalur energi mulai dari pusat  atau lingkaran kecil yang berada di  tengah kepala. Di situlah masuknya sumbu api atau energi Kundalini  itu. Ia bekerja dengan cara membor jalur energi di tulang belakang. Ia juga merupakan energi yang tersimpan dalam diri anda  sebagai potensi energi yang mahadahsyat yang mengantar kepada pencerahan atau kesadaran tinggi. Begitu tiba di ujung tulang ekor, energi itu  berpindah ke depan setelah membuat jalur  energi, selanjutnya  ia membentuk 3 ½ gulungan di pirenium, yang terletak  dua jari antara anus dan  organ reproduksi anda yang dalam.  Di pirenium itulah api  Kundalini  itu berdiam sebagai potensi energi.
Sejak adanya sumbu api Kundalini  di pirenium, anda sudah memperoleh suplai energi dari dalam tubuh untuk mengatur energi dingin (Yin) dan energi panas (Yang). Sebelah kiri tubuh mengalir energi dingin, melalui “jalur Ida” (yaitu jalur energi yang terdapat pada sebelah kiri jalur Sushumna), yang terletak di samping tulang ekor sebelah kiri. Sedangkan tubuh bagian kanan mengalir energi panas yang dialirkan melalui “jalur Pingala” (jalur energi  yang terdapat di sebelah kanan jalur Sushumna), yang terletak sebelah kanan tulang ekor.
Setelah terbentuk dua jalur utama energi, yaitu jalur energi dingin dan energi panas, anda  bisa merasakan tangan kiri terasa lebih dingin dibandingkan dengan tangan kanan, karena sifat energinya berbeda, walaupun pada saat menempel di kulit sama saja rasa panas di antara kedua tangan. Tetapi yang  jelas sifat energinya berbeda.  Keseimbangan energi dingin dan energi panas dalam tubuh  membuat anda selalu berada dalam kondisi sehat. Tetapi kalau salah satu menjadi dominan, maka tubuh mengalami sakit. Itulah yang  terbentuk mulai dari dalam kandungan. Dua jalur energi tadi  berfungsi sangat penting untuk menopang kehidupan tubuh energi. Tentu, selain tubuh energi, di seluruh paparan tubuh anda ada pusat-pusat energi yang disebut cakra, yang terdiri atas  cakra mayor, cakra minor, dan cakra mini.



[1] Irmansyah Effendi, Reiki Tummo, Teknik Efektif  untuk Meningkatkan Kesadaran dan Energi Spritual hal  31-32.